Hidup Sebagai Vegan di Jerman
Toko makanan vegan berukuran kecil di tengah kota Koln tidak
menonjol. Beberapa lemari pendingin, rak sederhana dan sebuah meja
penjualan. Itu saja isi toko bernama "Goldene Zeiten". Berbagai jenis
makanan vegan sampai makanan anjing dan kucing yang vegan bisa ditemukan
di toko milik Annette Klietz. Barang-barang yang ditawarkan tampak
sedikit. Tetapi, "Sepuluh tahun lalu masih sangat sulit untuk mendapat
makanan vegan. Saya hanya punya dua lemari pendingin dan empat rak,"
cerita Annette Klietz.
Toko "Goldene Zeiten" di Koln milik Annette Klietz
Ide membuka toko juga berdasarkan kebutuhan sendiri. Ia sejak dulu
sudah bekerja di toko. Jadi baginya jalan yang termudah untuk mendapat
makanan vegan adalah dengan membuka toko sendiri." Ia memilih jadi vegan
karena keyakinan etis, bukan karena masalah kesehatan. Menurutnya, ia
adalah contoh vegan yang tidak makan dengan sehat. Ia
selalu mementingkan kenikmatan, bukan sehat.
Makanan Vegan Yang Dipesan
Lain halnya dengan restoran ECCO di bagian selatan kota Köln.
Kesehatan adalah hal terpenting bagi restoran itu, yang menjadi salah
satu restoran kota besar, yang punya penawaran vegan tersendiri. Dengan
penawaran itu, pengunjung yang datang berasal dari berbagai kalangan.
Warga berusia muda, ibu-ibu muda dengan anak mereka, juga orang-orang
muda. Televisi menunjukkan acara reportase binatang. Pop und Jazz
terdengar dari pengeras suara yang ditempatkan di dinding.
Buffet makanan vegan di restoran ECCO
Manajernya, Nicole Löhnert, juga senang bereksperimen di dapur. "Yang
paling menyenangkan adalah memasak makanan yang biasanya menggunakan
daging, secara vegan," kata Löhnert yang juga vegan. Para pengunjung
senang dengan tawaran menu yang banyak. Ada pengunjung yang menyantap
makanan vegan tanpa mengetahuinya. "Saya mengganti banyak bahan dengan
makanan vegan, dan tidak mengatakannya. Kalau saya membuat mayones,
pasti vegan, seperti halnya selada. Kalau ada vegan datang, saya bisa
merekomendasikan makanan lain. Tetapi saya tidak
menggembar-gemborkannya, karena banyak orang yang tidak akan
memakannya," demikian kesimpulan Nicole Lohnert. Tujuannya, menggunakan
semakin banyak bahan vegan.
SUMBER: http://www.memobee.com/hidup-sebagai-vegan-di-jerman-1723-myreview.html
0 komentar:
Posting Komentar